Dewasa ini perusahaan bahkan konsultan lebih menyukai mempergunakan data survey untuk memahami customer atau memperoleh customer insight. Berikut keunggulan data transaksi untuk memperoleh customer insight:
- Data transaksi umumnya dimiliki semua perusahaan, dibandingkan dengan data geo-demografis, apalagi data psikografis
- Data transaksi tidak berbohong. Data transaksi memberitahukan daya beli dan minat transaksi, dan ini tanpa kebohongan. Bandingkan dengan data hasil survey customer “Apakah Anda akan membeli produk ini lagi?” maka jawabannya bisa “Ya”, bisa “Tidak” namun ke-2nya belum tentu benar-benar membeli atau tidak membeli. Karena data yang lain sering berbohong, maka TIDAK dapat dipergunakan untuk memperoleh insight berikut ini (butir 3 s/d 8)
- Kecenderungan pembelian suatu produk / merek. Data transaksi dapat dimodelkan untuk memberitahu kita apakah seorang customer dengan karakteristik segment A akan membeli produk A (high propensity-to-buy product A)
- Price sensitivity, yang ditunjukkan dari perubahan besaran transaksi suatu produk dibandingkan dengan pergerakan harganya
- Optimalisasi campaign. Dengan memahami campaign mana yang efektif untuk customer mana maka perusahaan dapat meningkatkan response rate, incremental revenue dan ROMI (Retun On Marketing Investment) sekaligus dengan menurunkan inefisiensi
- Data transaksi menceritakan behavioral loyalty, yaitu kesetiaan kepada suatu merek dilihat dari konsistensi perilaku pembelian customer. Kata kunci loyalty adalah perilaku, kecintaan yang dirasakan (feel), diungkapkan (said) namun tidak dibuktikan dalam perilaku (action, transaction) adalah kebohongan atau hanya aspirasi customer terhadap suatu merek
- Kecenderungan loyal atau churn (estimated behavioral loyalty). Pola transaksi dapat digunakan untuk memperkirakan loyalitas customer di masa y.a.d, apakah customer akan meninggalkan perusahaan atau tidak
- Nilai customer (customer lifetime value). Dengan perkiraan behavioral loyalty di masa yang akan datang, perusahaan juga akan dapat memperkirakan berapa besar nilai transaksi customer dengan asumsi pola perilaku yang sama berlanjut. Dengan pemahaman ini maka perusahaan dapat mengembangkan strategi investasi marketing cost kepada customer yang tepat