Co-creation: Kunci Customer Relationship

Co-creation adalah bentuk strategi pemasaran atau strategi bisnis yang menekankan penciptaan terus menerus / berkelanjutan antara nilai-nilai perusahaan dan customer. Co-creation menempatkan customer sebagai pihak yan aktif berbagi untuk menciptakan nilai atau produk.
Co-creation secara konsep telah dipopulerkan oleh CK. Prahalad dan Venkat Ramaswamy di Harvard Business Review tahun 2000 dalam artikel "Co-Opting Customer Competence".
Co-creation atau sebelumnya disebut co-production* adalah wujud dari fokus perusahaan BUKAN kepada diri sendiri atau industri-nya tetapi FOKUS KEPADA VALUE-CREATION SYSTEM.
Sesungguhnya banyak perusahaan telah memulai berinteraksi dan menjalin hubungan dengan customer dalam tingkatan yang berbeda-beda. Mulai dari berusaha memahami customer, mendengarkan keluhan customer, bertanya apa yang mereka inginkan untuk future product, memberi kesempatan customer meng-customize produk, bahkan melibatkan mereka dalam proses produksi dan delivery. Ingatkah Anda bagaimana kita dulu membuat baju ke Tailor? Customer mengepas ukuran, berinteraksi langsung untuk menentukan model, mengambil baju jadinya sendiri bahkan memberikan referensi kepada orang lain.
Salah satu contoh yang inspiratif, dan hebat adalah bagaimana AVICII menciptakan musik bersama-sama. Bentuk kolaborasi ini dikenal sebagai co-creation atau crowdsourcing; perbedaan ke-2nya tipis namun esensi yang lebih menarik disini adalah bagaimana customer dan perusahaan telah berada di pihak yang sama untuk menciptakan nilai. Hubungan karena penciptaan nilai bersama adalah kunci Customer Relationship yang mendalam, lebih daripada additional service, dan CS service.

*) co-production adalah collaboration, co-operation, dll sebagai bentuk interaksi perusahaan dan customer untuk menghasilkan value yang berguna baik bagi perusahaan maupun customer.


Avicii - Wake Me Up (Official Video) from http://www.youtube.com/watch?v=IcrbM1l_BoI