17 Hal yang dapat Anda lakukan untuk Menurunkan Resiko Kredit selain Menurunkan LTV

Untuk memperbaiki kualitas Application-in, Lending Operation umumnya langsung mengeluarkan kebijakan menaikkan Down Payment atau menurunkan Loan-to-Value sehingga Calon Debitur yang apply loan adalah mereka yang memiliki cukup Capacity sekaligus menurunkan Exposure bilamana kredit macet; alias shifting ke Segment yang lebih aman.
Kebijakan menurunkan LTV adalah kebijakan yang tidak populer, lalu adakah pilihan lain melakukan “pengetatan kredit” dengan beranjak ke Segmen yang lebih aman?
Bagi Acquisition Team, bilamana customer selection tetap dibiarkan longgar maka pengetatan dapat dilakukan pada Internal Process, yaitu mencakup Process itu sendiri, People/ Organization, dan Rewards. Dari sini paling tidak ada 17 hal yang dapat dilakukan:
  1. Sertifikasi Surveyor dan Analyst untuk grading kemampuan dan integritas mereka sehingga dapat dilakukan assignment tugas sesuai taraf kesulitannya
  2. Melakukan segmentasi resiko dari Calon Debitur, Sales Agent, dan pihak lain yang terlibat dalam Loan Generation. Pendekatan “Single Credit Risk Analysis Model” untuk semua product portfolio dan semua segment harus ditinggalkan, sebab pemahaman Debitur (Know Your Customer) adalah kunci dari credit mitigation, serta hal-hal lain di bawah ini
  3. Mengatur sales booking untuk fokus kepada portfolio tertentu yang lebih menguntungkan
  4. Proses survey dan analisa Aplikasi Kredit yang lebih detil untuk mencari peluang Calon Debitur yang baik diantara pengajuan yang longgar berdasarkan segmentasi resiko, seperti memasukkan Analisa Konjungtur untuk segment Kredit Usaha, dan Rent Repayment Scenario untuk segment rental
  5. Mengembangkan Scoring Model untuk setiap segment resiko dan lebih mudah menolak daripada menyetujui Applicant
  6. Mengembangkan kebijakan kredit, termasuk kebijakan pengajuan deviasi berdasarkan analisa kualitas kredit. Penyimpangan pengajuan kredit yang jelas-jelas secara historis beresiko harus tegas diturunkan
  7. Memberikan wewenang persetujuan kredit bukan hanya berdasarkan jabatan organisasi namun juga berdasarkan historical payment quality. Penurunan batas wewenang kredit adalah cara yang lebih umum, namun hal ini menambah complexity dan cycle-time tanpa jaminan kinerja yang baik. Selain penurunan batas wewenang kredit, cara lain yang cukup efektif adalah pemusatan wewenang, sepanjang tidak berdampak kepada penurunan sales booking
  8. Unconventional Credit Scheme yang mempercepat pembayaran Pokok Hutang, mengikat loan yang satu dengan yang lain (cross collaterall, cross default, dll), atau meminta jaminan likuid dari pihak yang relevan dan berkompeten. Percepatan pembayaran Pokok Hutang disini termasuk tenor yang lebih singkat dan siklus pembayaran yang lebih pendek, seperti dari bulanan menjadi mingguan
  9. Collateral dengan depresiasi minimal bahkan yang mengalami apresiasi, seperti menerima jaminan berupa emas maksimum 60% Pokok Hutang; dan Appraisal Collateral yang mengikuti prediksi pasar di masa yang akan datang
  10. Cash collateral, terutama bagi Lender yang juga memberikan fasilitas tabungan kepada Debitur
  11. Mengatur jatuh tempo angsuran sesuai periode penerimaan penghasilan, misalnya untuk karyawan jatuh tempo angsuran adalah maksimum 3 hari setelah hari pembayaran gaji
  12. Pendebetan otomatis dari rekening tabungan atas kartu kredit
  13. Meningkatkan kerugian Debitur yang timbul dari keterlambatan pembayaran dengan konsolidasi pelaporan delinquency dengan bank dan lembaga keuangan lainnya
  14. Mengembangkan pengukuran dan evaluasi kinerja berdasarkan revenue setelah cost of credit dan pencadangan sebagai objectivenya
  15. Menghubungkan rewards, recognition dan career path karyawan dengan kinerja kredit secara proporsional, termasuk di dalamnya memberikan penghargaan lebih besar kepada aktivitas antisipasi resiko daripada penanggulangan kerugian
  16. Mengembangkan Fraud Model untuk menjamin integritas proses internal, sebab pengetatan kredit umumnya secara otomatis meningkatkan potensi fraud di saat tekanan sales tinggi. Selanjutnya perlu di-proses hukum bagi personnel yang melakukan tindakan melanggar hukum, bukan hanya penghentian employment
  17. Mengkomunikasikan proses yang berkinerja baik/ buruk agar seluruh perusahaan mengetahui dengan jelas apa yang diinginkan manajemen