6 Domain Utama Credit System Development terkait Proses, Metodologi dan CIT

Banyak orang berpendapat, Credit hanyalah bersifat operasional, yaitu mencakup people, dan policy. Nyatanya Credit juga sangat terkait dengan proses, metodologi dan CIT (Communication and Information Technology). Berikut ini adalah 6 domain utama dari Credit Development yang sangat dekat dengan 3 hal di atas, yang sangat diperlukan untuk membantu Credit melakukan loan assessment secara efektif dan efisien:
  1. Application model dan verifikasinya, mencakup pengembangan Scoring Model dan Rating Model untuk setiap loan portfolio, baik dalam artian product portfolio, market portfolio ataupun hybrid. Selain itu harus dikembangkan Sistem Verifikasi model-model di atas nya untuk menjaga validitasnya agar mampu memetakan Resiko Produk (Facility Rating) dan Resiko Customer secara terintegrasi. Behavior Scoring Model termasuk salah satu sistem verifikasi ini.
  2. Value at Risk, mencakup development sistem penghitungan estimasi PD, LGD, EAD dan VaR untuk pelaporan akuntansi dan resiko kepada otoritas keuangan.
  3. Credit Risk Reporting & Monitoring, meliputi penentuan risk parameter untuk setiap skenario resiko (misalnya skenario credit bubble, economic expansion, dst), diikuti dengan pengembangan sistem reporting untuk information sharing, dan performance monitoring/ evaluation. Khusus risk monitoring, selain mencakup system juga terutama mencakup culture development (belief, value dan behavior, seperti risk meeting, risk based authority, dll).
  4. Credit Risk Decision Making. Informasi tentang kondisi kredit dari sisi resiko adalah penting, namun yang lebih penting lagi adalah strategi (rencana) dan tindakan. Sistem yang perlu dikembangkan meliputi activity management system, sistem estimasi Risk- adjusted Return on Capital, Risk-based Portfolio dan Risk-based Pricing. Selain price of money, sesungguhnya diperlukan adjustment atas proses termasuk di dalamnya penilaian kembali target segment, namun menjembatani Marketing Analytics dengan Mathematical Finance atau Credit Analytics masih merupakan new frontier bahkan bagi dunia perbankan.
  5. Proses kredit dan data capturing. Development item di atas relatif canggih dan baru, namun semuanya tergantung dari seberapa canggih proses kredit, yaitu seberapa sederhana, dan efisien tanpa mengorbankan resiko. Karena birokrasi loan engagement, bahkan Bill Gates berkata “Banking is necessary – banks are not.”; ini meng-isyaratkan perlunya perubahan sistem data capture, data integration (termasuk integrasi dengan Credit Bureau), data warehousing, dan LOS (Loan Origination System)
  6. Credit policy. Banyak yang berpikir bahwa modeling akan membuat policy obsolete. Kenyataannya banyak hal yang tidak bisa dimodelkan terutama karena cakupan data. Dari seluruh market, perusahaan memilih segment tertentu saja. Dengan demikian model diperoleh setelah pemilihan target segment dan hanya valid untuk kondisi ceteris paribus yang biasanya kualitatif sehingga tidak pernah diulas dalam model: team sales, appraisal, dan collection yang tertentu. Development item pada domain credit policy mencakup sistem decision workflow, dan document management.
Lihat juga:
Workstream Automation - Corporate Credit Approval and Administration Suite (CCAA) : http://workstreamautomation.com/workstream-products/predefined-business-processes/workstream-corporate-credit-approval-and-administration-suite-ccaa
Mending Lending: Trends & Best Practices to Improve Loan Processing : http://www.slideshare.net/OpenTextBPS/mending-lending-trends-best-practices-to-improve-loan-processing